Jombang, Mitrajustice.com – 16 Agustus 2024 – Semangat kemerdekaan Indonesia yang ke-79 terasa begitu kental di MTs Madrasatul Qur’an (MQ) Tebuireng, Jombang. Sejak tanggal 15 Agustus, sekolah ini menggelar Pekan Prestasi yang berlangsung meriah. Berbagai lomba menarik digelar untuk mengasah kreativitas dan bakat para santri, adapun lokasi lomba dilaksanakan di beberapa lokasi yang berbeda, seperti GOR MQ, perpustakaan, dan ruang kelas.
Salah satu daya tarik Pekan Prestasi tahun ini adalah lomba presentasi hasil outing class 9. Para santri berlomba-lomba memaparkan hasil pengamatan dan pembelajaran mereka selama kegiatan di luar kelas, yakni kunjungan ke Kampung Madu, Kampung Inggris dan Ziarah ke Makam Yai Wasil salah satu tokoh Ulama di kediri beberapa waktu lalu. ”Kegiatan belajar langsung ke lapangan tersebut, para santri berkesempatan untuk menambah wawasan melalui kunjungan edukasi ke beberapa tempat menarik. Di Kampung Madu, santri belajar tentang proses sejarah munculnya kampung Madu, bagaimana pembuatan madu dan manfaatnya bagi kesehatan. Sementara itu, di Kampung Inggris, mereka berlatih berbahasa Inggris. Kunjungan ke Makam Ulama Wasil bertujuan untuk mengenalkan para santri pada sejarah dan warisan budaya Kediri, Terang Ustadz Huda Selaku Plt. Panitia Presentasi.
Selain itu, lomba duta sarung robbani juga menjadi sorotan. Lomba ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan terhadap budaya Indonesia, khususnya busana muslim. Menurut Kiai Fuad Taufiq M.Pd, bahwa seluruh Santri Mts MQ, adalah pecinta Al-Qur’an, sehingga diadakan Lomba Musabaqoh Hifdzil Qur’an (MHQ) yang digelar dengan berbagai kategori, mulai juz 1-30 Juz Binadhor membaca, dari juz 1 sampai 30 Juz bil Ghoib dengan tingkatan Juz 1-5, juz 1-10, dan 1-20 juz. Tujuannya tak lain untuk mengembangkan seluruh potensi siswa yang ada di Mts. Dengan adaya Lomba pekan Prestasi yang bertepatan di moment Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang ke 79 Tahun, penghafal Al-Qur’an akan semakin termotivasi sehingga ada upaya untuk meningkatkan bakat anak-anak agar sesuai dengan harapan para orang tua dan juga lembaga,” Jelas Kiai Fuad selaku Kepala Sekolah Mts MQ.
Tidak hanya itu, aspek akademik juga tidak ketinggalan, bebagai bentuk penguatan pembelajaran ada lomba baca kitap, ada bahasa arab dan lomba kaidah-kaidah nahfu shorof, namun untuk kelas 7 yang baru masuk beberapa bulan masuk kategori lomba menyalin Kitab dengan penilaian sisi terbaik penulisannya kesesuian tata letaknya, namun kalau kelas 8 dan 9 sudah agak tinggi yakni membaca kitap gundul. ”Ditambah lagi, Lomba MIPA (Matematika dan IPA) dalam bentuk olimpiade diselenggarakan di laboratorium sekolah. Lomba ini bertujuan untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan analitis para santri. Sebagai wujud derefensiasi kelas unggulan sains, dan upaya pengembanganya dari pengembangan MGMP internal MQ,” tambah Beliau.
Disamping itu, sebagai wujud syukur kemerdekaan di Usia 79 Tahun, negara Indonesia bisa dibilang sudah memasuki usia tua sudah harus berfikir keras menyiapkan generasi Muda yang kuat dan handal dalam berbagai bidang. Kiai Fuad memaknai pekan pretasi dengan Fastabiqul Khoirot adalah sebuah istilah dalam bahasa Arab yang secara harfiah berarti berlomba-lomba dalam kebaikan. Dalam konteks Islam, istilah ini mengacu pada semangat untuk selalu berbuat kebaikan dan meraih ridho Allah SWT semoga di tahun mendatang Mts MQ semakin maju dan berkembang, dengan mengupayakan berbagai lomba-lomba olimpiade di tingkat-tingkat Nasional.
”Ada satu moment terpenting untuk sama-sama menjadi yang terbaik, disamping itu kegiatan ini menciptakan kebersamaan dalam tiap kelas akan bisa tampil bersama, meski ada yang hanya sebagai pendamping dan bekerja sama untuk menjadi yang terbaik dalam tiap tim. Dan tepat pada tanggal 17 hari, sebagai wujud rasa terimakasih kita akan bersama-sama melakukan Upacara kermerdekaan dengan diisi kirim doa bersama atas perjuangan para pahlawan,” Jelasnya. Semangat fastabiqul khoirot mendorong para Santri Mts MQ untuk selalu berprestasi dan memberikan yang terbaik dalam segala hal. Dalam konteks kemerdekaan, wujudnya dapat berbagai kegiatan perlombaan dalam meraih prestasi di berbagai bidang, baik keagamaan, akademik, sains maupun literasi. (Diana).