Sambutan KH. fuad Taufiq selaku kepala sekolah MTs MQ Tebuireng Jombang
Jombang, Mitrajustice.com – Riang gembira mewarnai suasana penyambutan Santri baru di Madrastul Qur’an (MQ) Tebuireng Jombang yang di adakan di Gedung GOR MQ. Para santri baru dengan semangat membara memulai langkah mereka dengan mengunakan koko putih bersarung khas santri lengkap dengan kopyah hitam, nampak beberapa wajah masih tegang, namun ada pula yang tersenyum gembira. Antusiasme para santri baru terlihat jelas dalam ketika mereka saling bertukar cerita, menjalin persahabatan baru, dan belajar banyak hal tentang MQ Tebuireng.
Kegiatan Ta’aruf Santri Baru (TASABA) yang berlangsung dari 15 hingga 21 Juli 2024. Hadir dalam acara tersebut para wali santri, seluruh ustadz pendamping dan pembimbing, ketua yayasan, pengasuh, serta Mundir. Acara seremonial pembukaan TASABA dilangsungkan pada tanggal Senin 15 Juli 2004, diwarnai dengan lantunan kalam Ilahi dan dilanjutkan sambutan dari Pengasuh KH. Abdul Hadi Yusuf, S.H yang pada intinya memotivasi sekaligus membangkitkan semangat santri baru untuk memulai petualangan mereka dalam mencari ilmu di MQ Tebuireng. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan lingkungan madrasah, menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap MQ Tebuireng, serta mempersiapkan mental dan spiritual para santri baru untuk mengikuti pembelajaran di Madrasah.
“Melalui ini, kami ingin para santri baru merasa diterima dan menjadi bagian dari keluarga besar MQ Tebuireng, ” Tutur Kyai Hadi Yusuf selaku Pengasuh.
Sementara itu, KH. Fuad Taufiq selaku Kepala sekolah Mts MQ menjelaskan bahwa melalui TABASA ini, santri baru akan dapat mengetahui wawasan budaya pesantren, sehingga santri akan mudah beradaptasi dengan baik dengan lingkungan pondok dan madrasah agar mampu mengikuti pembelajaran di Mts MQ Tebuireng. ”Sebelum rangkaian Matsama, ada persiapan pembekalan wali santri dan santri melalui virtual zoom, yakni penjelasan teknis meski sudah di umumkan secara tertulis, kami tetap memberikan ruang tanya jawab dengan wali santri, dengan diberikan gambaran secara detail terkait deference masing-masing kelas, sehingga ada pemahaman tentang unggulan tahfidz, unggulan sains, dan unggulan literasi.”
Ditembahkan oleh KH Fuad Taufiq, bahwa santri baru akan mendapatkan materi tentang wawasan kebangsaan, keasrian, dan kemandirian. Adapun materi utama pada Matsama ini terkait P5 (Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila) dan juga kultur pesantren.
”Pemahaman ubudiyah atau praktek-praktek yang terkait kepesantrenan akan dipaparkan detail. Kami juga akan menjelaskan target kurikulum capaian pada program Hafizd serta materi moderasi beragama oleh Bpk. Tamam dari Kemenag Keb. Jombang. Di tambah lagi materi bagaimana menjaga lingkungan Pesantren agar tetap bersih dan bagaimana mempertahankan lingkungan Adiwiyata tetap baik oleh Bu Luluk dari Dinas Lingkungan Hidup.
Masih menurut kyai Fuad, secara kuantitas tahun ini mengalami penambahan Rombel menjadi 8 kelas. Hal ini menunjukan bahwa banyak orang tua yang cukup antusias untuk memasukan anaknya di Mts MQ Tebuireng, sehingga banyak anak yang tahun ini juga tidak lolos saat tes ujian masuk beberapa bulan lalu. Selain itu dari sisi akademk tahun ini memang ada standrat peningkatan pada KKM nya, khususnya pada baca Alquran.
Sementara itu menurut Moh. Izzudbnu Abdissalam selaku ketua pelaksana, bahwa mulai dari proses persiapan, sampai di hari ke 3 pelaksanaan TASABA semua berjalan lancar, alhamhulillah semua dewan guru yang bertugas masing-masing sudah sesuai dengan job disknya. ditayakan tentang hambatan, dia menjelaskan bahwa tidak ada kendala yang berarti. ”koordinasi selalu kami lakukan dan sesuai dengan jadwal yang berlangsung hari ini (17 juli 2024) maka akan ada pendalaman terkaiat materi penting yakni ketahfidhtan, semoga dengan adanya TASABA seluruh santri baru cepat beradaptasi, cepat kerasan serta ilmu yang didapat menjadi ilmu yang bermanfaat dan barokah”. Jelas nya.
Menurut salah satu wali santri “Saya senang sekali bisa hadir dan turut serta mendampingi MATSAMA ini, ” ungkap salah satu santri baru, Aliyah. “Saya jadi lebih mengenal MQ Tebuireng dan teman-teman baru saya. ”
TASABA di MQ Tebuireng Jombang merupakan tradisi tahunan yang selalu dinanti-nantikan oleh para santri baru. Kegiatan ini menjadi jembatan bagi mereka untuk memasuki dunia pendidikan di MQ Tebuireng dengan penuh semangat dan optimisme.
Tentang Program Unggulan MQ Tebuireng Jombang
Madrastul Qur’an (MQ) Tebuireng Jombang adalah salah satu madrasah tahfidzul Qur’an terbesar di Indonesia. Didirikan pada tahun 1927 oleh KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), MQ Tebuireng telah melahirkan banyak alumni yang menjadi hafidz Qur’an dan ulama ternama.
Menurut KH Fuad, program tahfidz di MTs MQ memiliki target tinggi, yaitu khatam 30 juz bagi para santrinya. Hal ini berbeda dengan target program unggulan lainnya.Untuk mencapai target tersebut, MQ Tebuireng menerapkan berbagai upaya terstruktur. Pada 3 bulan pertama, fokus utamanya adalah pembetulan fashohah dan makhorijul khuruf, yang berfokus pada tata letak dalam pelafalan membaca Al-Quran. Tujuannya adalah untuk mencapai kemahiran dalam menghafal.
Pada 3 bulan kedua, santri mulai dilatih untuk menghafal ayat-ayat Al-Quran. Di kelas 7, targetnya minimal 3 juz telah dihafal, yaitu juz 30, 29, dan 28. Di kelas 8, targetnya naik menjadi 17 juz, sehingga total hafalan mencapai 20 juz.
Di kelas 9, ada dua fokus utama yakni pada semester satu, para siswa akan mulai mencicil tasmi’, yaitu persyaratan pertama menuju persiapan wisuda. jadi nanti anak-anak yang sudah memiliki hafalan 20 juz, diperbolehkan membaca sendiri dengan disimak oleh beberapa anak. Ini sesuai dengan kemampuan anak, mau langsung dicaba 10 Juz atau 20 juz atau 30 juz. Ini bertahap lengkap 30 juz bisa di wisuda.
Semntara pada semester 2, fokus anak-anak akan ditambah belajar bahasa Inggris. ”kami akan Bekerja Sama dengan Kampung Inggris di pare, hal ini diharapkan dapat membantu para santri dalam menguasai bahasa Inggris dengan baik.
Metode Klasik dan Fashohah
MQ Tebuireng menggunakan metode klasikal dalam program tahfidznya, yang diperkuat dengan metode fashohah dimana pada prakteknya kegiatan proses menghafal para santri selalu ditemani seorang ustad badal ini memiliki keunggulan tersendiri dalam kelancaran dan mempercepat hafalan anak. Proses pembelajaran ini diambil dari nilai-nilai hikmah pembelajaran dari sebuah cerita proses pejalanan Nabi Nuhammad SAW menerima wahyu kalam Illahi melalui malaikat jibril. Diama malaikat jibril membacakan dan nabi kemudian menirukan. ”inilah yang dipraktekan di pondok MQ dengan Metode fashohah dilaksanakan setiap shalat magrib, dan kemudian diperkuat pada materi pembelajaran di sekolah melalui program pendalaman Al-Qur’an agar semakin kuat dan mantap hafalan para santri, jadi ada sinergitas antara MTs dan pondok”. Terang KH Fuad Taufiq.
Selain itu, MQ Tebuireng juga menerapkan metode mushofahah (praktik setoran). Santri diwajibkan menyetor hafalan mereka kepada ustadz badal di pondok setelah sholat Isya atau Subuh. Dengan proses menghafal diantar dengan guru inilah yang menjadikan sebuah Komitmen MQ Tebuireng dalam mencetak generasi Qur’ani yang berakhlak mulia dan berwawasan kebangsaan tidak hanya terlihat dari program-programnya yang terstruktur, tetapi juga dari dedikasinya para ustadz dan pengasuh yang senantiasa membimbing dan mendampingi para santri.
MQ Tebuireng meyakini bahwa dengan pendidikan yang bermutu dan berlandaskan nilai-nilai Islam, para santri dapat menjadi generasi penerus bangsa yang tidak hanya hafal Al-Quran, tetapi juga memiliki akhlak yang mulia dan wawasan kebangsaan yang luas. (Diana)
I am glad to be a visitor of this utter weblog! , regards for this rare information! .